Senin, 04 April 2011

Pondok Reot Di Gerbang Kota


9 tahun sudah Kota Bima terbentuk. Pemerintah telah meggiatkan pembangunan di berbagai bidang yang salah satunya adalah menata keindahan kota. Baru-baru ini semua instansi dilibatkan untuk menyukseskan pembuatan 1000 taman kota. Hasilnya cukup memuaskan. Taman-taman kota seperti di lingkup taman Ria, GOR (eks lapangan PU), dan lainnya sudah tertata demikian indahnya.
Namun kenyataan di atas sangat ironis dengan perwajahan di gerbang Kota Bima (Oi Niu). Ketika memasuki gerbang kota, kita akan menyaksikan pemandangan yang begitu sembarawut. Pondok-pondok reot bekas orang berjualan menjejer di gerbang kota. Hal ini sangat menampakan kesan jelek bagi siapa saja yang berkunjung ke kota Bima. Kenyataan ini tidak hanya terlihat di kota Bima, tetapi di kawasan Kabupaten Bima pun demikian terutama dari Bandara menuju Kota Bima.
Mengingat gerbang Kota Bima merupakan kesan pertama bagi pendatang, pemerintah harus mengambil langkah konkret untuk membersihkan bangunan itu, sehingga kekumuhan tidak tampak lagi.
Memang di sastu sisi pondok-pondok itu sebagai tempat kegiatan ekonomi masyarakat, tetapi jangan sampai mengorbankan keindahan kota. Dalam hal ini pemerintah harus mencarikan solusi. Para penjual itu ditata serapi mungkin. Tempat berjualan mereka dikelompokkan di satu tempat atau dibangunkan khusus oleh pemerintah agar bisa kelihatan lebih indah. Dengan demikian masyarakat tidak tetap bisa berjualan dan keindahan gerbang kota tetap kelihatan lebih indah (UCI-KM Rimpu Cili,04/04/11.